MENGAPA HARUS AKUNTANSI ???
Harus diakui saat ini masih banyak yang “galau” dengan pilihan ingin
melanjutkan studi dimana, tepatnya jurusan apa yang harus dipilih baik
untuk tingkat SMU atau Sederajat maupun D1, D2, D3, D4 atau S1
sekalipun.
Sebelum anda terlena atau merasa tertipu dengan tujuan tulisan ini,
perlu saya informasikan bahwa tulisan ini akan memprovokasi anda
(terutama yang masih galau) agar memilih jurusan akuntansi. Mengapa
demikian? karena bagi penulis, pada dasarnya semua jurusan sama,
memiliki kelebihan ataupun kekurangan masing-masing, namun ketika
berbicara kelebihan, sebenarnya jurusan akuntansi memiliki beberapa
kelebihan yang unik dan mungkin tidak dimiliki oleh Jurusan lain.
Adapun beberapa kelebihan di Jurusan Akuntansi yang mungkin kurang
dipahami ataupun disadari oleh pihak lain (perspektif pribadi penulis),
diantaranya adalah:
1. Jurusan Akuntansi itu tempat ngumpulnya orang-orang “gaul, tapi beretika”.
Jika diartikan secara bebas, kata “gaul” dapat dimaknai dengan memiliki banyak teman, low profile, dapat diterima dimana saja atau
mudah bergaul dengan siapa saja. Ketika anda masuk di Jurusan akuntansi
maka anda akan diajarkan bagaimana bertindak secara netral, mampu
memenuhi kebutuhan informasi seluruh stakeholders (pihak-pihak
yang berkepentingan), seperti manajemen, karyawan, investor, kreditor,
pemasok, pemerintah dan masyarakat umum. Dengan begitu, agar anda dapat
diterima dimana saja dan dapat bergaul dengan siapa saja yang menjadi stakeholders
maka akan diajak untuk berprilaku sebagai orang yang bijak dan tidak
memihak kepada salah satu pihak, dengan cara menyusun laporan keuangan
sebagaimana mestinya, tanpa ada rekayasa. Dalam mencari lapangan
pekerjaan pun anda tidak usah “galau” jika memilih jurusan akuntansi,
karena selain gaul, boleh dikatakan bahwa selama di suatu
organisasi/kelompok ada uang didalamnya, maka di tempat itulah anda
berpeluang untuk bekerja. Malahan, tanpa bekerja dengan orang lain pun,
anda bisa membuka lapangan pekerjaan tersendiri, contohnya menjadi
konsultan pajak, konsultan keuangan ataupun yang paling bonafit adalah
menjadi akuntan publik (membuka Kantor Akuntan Publik/KAP). Tapi ingat,
apapun pilihan pekerjaan anda, akan selalu diikat dengan aturan etika
profesi akuntan.
2. Jurusan Akuntansi itu tempat ngumpulnya orang-orang “setia”
Semua orang pasti mendambakan pasangan yang setia dan tentunya ingin
menjadi orang yang setia, karena kesetiaan itu bukti dari cinta sejati.
Nah, ketika anda masuk di Jurusan akuntansi maka anda akan menemukan
bahwa betapa kesetiaan itu sangat berarti dalam hidup ini dan anda pun
akan dituntut atau diarahkan untuk menjadi orang yang setia. Untuk
menyelenggarakan akuntansi secara tepat, salah satu prinsip yang harus
dipegang adalah konsistensi, yaitu berpegang pada satu metode tertentu
atau tidak berganti-ganti metode baik dalam pengukuran maupun penyajian.
Anda dapat saja mengganti metode penentuan nilai persediaan akhir
misalnya, tetapi itupun dapat dilakukan jika pada saat kondisi tertentu.
Tetapi ingat, ketika anda sudah berganti metode dari metode FIFO
menjadi metode rata-rata tertimbang, anda tidak bisa lagi kembali pada
metode FIFO di tahun berikutnya. Intinya harus konsisten atau setia
dengan yang menjadi pilihan anda sendiri.
3. Jurusan Akuntansi itu tempat ngumpulnya orang-orang “perhatian”
“Aku memilihnya karena dia yang paling perhatian terhadap diriku
dibandingkan yang lainnya”… Itulah alasan yang banyak diutarakan oleh
seseorang ketika ditanyakan mengapa dirinya memilih orang tertentu untuk
dijadikan sahabat atau kekasih. Saya dapat pastikan anda mengharapkan
bisa menjadi orang “pilihan” tersebut kan?… Ketika anda masuk di Jurusan
Akuntansi, anda akan menemukan bahwa ketika ingin berhasil dalam
melakukan pekerjaan akuntansi, baik menyusun maupun audit laporan
keuangan maka anda harus skeptis. Bahasa keren dari skeptis adalah “GU”
atau “Gila Urusan”. Tetapi, GU disini bukanlah sifat yang cemburuan atau
selalu berprasangka buruk terhadap orang lain, tetapi lebih kepada rasa
keingintahuan yang besar, sehingga mengarah kepada penggalian informasi
sedalam-sedalamnya untuk menghasilkan suatu keputusan yang tepat. Hal
inilah yang membuat seseorang akan menjadi perhatian. Misalnya saja
ketika anda ingin mencatat suatu transaksi pengeluaran uang, sebelum
melakukan pencatatan, anda semestinya harus mendapatkan bukti yang cukup
dan sah, biasanya berupa nota/kwitansi/faktur atas pengeluaran
tersebut, yang mana informasi atas transaksi tersebut harus anda
dapatkan secara jelas dan mendetail. untuk itu anda akan bertanya dan
menggali informasi tentang kapan dan dimana transaksi dilakukan, berapa
nilai nominalnya, siapa yang bertanggungjawab, apakah telah di cap
dan/atau di tanda tangani, dan sebagainya. Ketika anda telah terbiasa
melakukan ini maka ketika bertemu dengan seseorang maka anda akan lebih
mudah berkomunikasi dengannya dan mampu menjadi pendengar yang setia,
terutama ketika orang tersebut lagi curhat, sehingga jadilah anda
menjadi orang yang perhatian.
4. Jurusan Akuntansi itu tempat ngumpulnya orang-orang “tertib dan teratur”
Mungkin kebiasaan anda selama ini kadang-kadang tidak tertib dan tidak
mampu mengatur waktu. Tahukah anda bahwa keberhasilan itu dimulai dari
keteraturan?… dan orang yang tertib itu, khususnya dalam berlalu lintas,
akan selamat sampai di tujuan?… Dalam menjalankan perintah agama pun
demikian, semua agama telah memiliki kitab suci yang tujuannya agar kita
dapat hidup secara tertib dan penuh keteraturan. Ketika anda masuk
Jurusan Akuntansi. keteraturan dan ketertiban akan menjadi penonggak
keberhasilan anda dalam menjalankan fungsi-fungsi akuntansi, sehingga
anda akan diarahkan agar dapat menyajikan laporan keuangan sesuai dengan
priodenya (prinsip matching) dan anda pun akan selalu
diingatkan agar dapat menyimpan (mendokumentasikan) bukti-bukti seluruh
transaksi secara lengkap, rapi dan berurutan. Dari situlah kemudian anda
akan menjadi orang-orang yang tertib dan teratur dalam menjalankan
aktivitas keseharian anda.
5. Jurusan Akuntansi itu tempat ngumpulnya orang-orang “tau diri”
Kunci utama kesuksesan adalah ketika kita tau siapa sebenarnya diri
kita, apa kemampuan kita dan apa keterbatasan-keterbatasan kita. Dengan
mengetahui siapa kita sebenarnya maka akan didapatkan suatu strategi
yang tepat dalam meningkatkan prestasi kita di masa yang akan datang.
Dalam dunia bisnis pun demikian, untuk mendapatkan strategi yang tepat,
terkadang perusahaan melakukannya dengan analisis SWOT atau alat
analisis lainnya agar dapat diketahui seberapa besar kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki dan seberapa banyak peluang dan tantangan yang
harus dihadapi, khususnya untuk memenangkan persaingan global saat ini.
Ketika anda masuk jurusan akuntansi, anda akan dipandu untuk melakukan
analisis terhadap informasi-informasi keuangan yang tersedia, mulai dari
analisis vertikal dan horisontal atau mulai dari analisis perbandingan
sampai kepada analisis rasio. Dengan melakukan analisis-analisis
tersebut, maka anda akan mengetahui seberapa hebat organisasi anda
dibandingkan organisasi lainnya, dan seberapa besar peluang anda untuk
berhasil di kemudian hari. Hal inilah yang akan membawa anda pada zona
“tau diri”. Selain itu, yang tak kalah pentingnya bahwa orang-orang di
jurusan akuntansi (profesi akuntan), sangat mengerti dan memahami bahwa
“kebenaran mutlak” itu hanya milik Sang Pencipta, kita manusia hanya
bisa menilai suatu “kewajaran” saja. Itulah kenapa sampai dalam ilmu
akuntansi, pendapat (opini) auditor terhadap penyajian laporan keuangan
salah satunya diistilahkan dengan “wajar tanpa pengecualian” atau “wajar
dengan pengecualian” dan bukan istilah “PENYAJIAN YANG BENAR/SALAH”.
Dari sinilah anda akan tau diri bahwa anda hanya makhluk dari ciptaan
Tuhan yang tak luput dari kesalahan-kesalahan baik yang disengaja maupun
yang tidak disengaja.
Begitulah alasan yang membuat saya masuk ke jurusan akuntansi...:)
sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2013/06/19/mengapa-anda-harus-memilih-akuntansi-menjadi-akuntan-566345.html
Komentar
Posting Komentar